Selasa, 28 Maret 2017

Perencanaan Kota

PROFIL KOTA BATAM
Kota Batam merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau. Secara geografis, Kota Batam memilki letak yang strategis yaitu di jalur pelayaran dunia internasional. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam Tahun 2004-2014, Kota Batam terletak antara : 0o 25' 29″ LU – 1o 15'00″ LU dan 103o 34' 35″ BT – 104o 26'04″BT. Kota Batam memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut;
Utara               : Selat Singapura
Selatan            : Kecamatan Senayang
Timur               : Kecamatan Bintan Utara
Barat               : Kecamatan Karimun dan Moro, Kabupaten Karimun
Gambar 1. Kota Batam
Sumber: Kota Batam Dalam Angka, 2016
            Kota Batam terdiri dari pulau-pulau yang tersebar, yang merupakan sisa-sisa erosi atau penyusutan dari daratan pra tersier yang membentang dari Semenanjung Malaysia/Pulau Singapore di bagian utara sampai dengan pulau-pulau Moro dan Kundur serta Karimun di bagian selatan.
Ditinjau dari geologinya, permukaan tanah di Kota Batam pada umumnya tergolong datar, dengan variasi berbukit-bukit yang berketinggian maksimal 160 m diatas permukaan air laut. Sungai- sungai kecil banyak mengalir dengan aliran pelan dan dikelilingi hutan-hutan serta semak belukar yang lebat.Sementara jika ditinjau dari klimatologinya, Batam memiliki iklim tropis dengan suhu minimum 22,3oC-24,5oC dan suhu maksimum 26,8oC-28,7oC, tekanan udara antara 1.010,0 mb-1.012,9 mb, serta kelembaban udara rata-rata antara 77-84 %.
Gambaran Konstelasi Wilayah Dalam Lingkup Wilayah yang Lebih Luas
Kota Batam memilki letak yang strategis yaitu di jalur pelayaran dunia internasional. Hal ini menjadikan keberadaan Kota Batam sebagai kawasan zona perdagangan bebas atau free trade zone (FTZ). Sejak tahun 1971, pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 1971 mengenai pengembangan Kota Batam menjadi daerah industri. Letaknya yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia, membuat Kota Batam bertransformasi menjadi kota berbasis logistik. Hal ini membuat Kota Batam dilirik dalam hal pengembangan industri.
Berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) No 41 Tahun 1973, pemerintah membentuk Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam rangka membantu mengembangkan fasilitas internasional untuk membuat Kota Batam dapat bersaing dengan kawasan serupa di Asia Pasifik. Untuk mewujudkan Kota Batam sebagai kawasan investasi berdaya saing di Asia Tenggara tersebut, Badan Pengusahaan (BP) Batam melakukan pembangunan berbagai infrastuktur mulai dari pengembangan bandara, pelabuhan, sampai pembangunan jalan tol dan flyover.
Pemerintah Kota Batam berupaya mengembangkan Kota Batam sebagai Bandar Modern berskala internasional sebagai kawasan investasi dilengkapi dengan fasilitas pusat perdagangan, kawasan industri besar, menengah kecil, koperasi, usaha rumah tangga, industri pariwisata, pusat perbelanjaan dan kuliner, hiburan, pengelolaan sumberdaya kelautan melalui kerjasama dengan pengelola kawasan dan pemangku kepentingan pembangunan lainnya.
Dengan letaknya yang strategis di jalur lintasan kapal terpadat di dunia, Kota Batam menjadi daerah industri terkemuka di tanah air. Ini dibuktikan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan bertambahnya investasi yang masuk ke Batam. Dengan iklim investasi yang kondusif, maka tidak disangkal lagi apabila Batam menjadi salah satu tujuan investasi yang telah berhasil menarik ratusan perusahaan (industri) asing maupun domestik.
Kemajuan yang sangat pesat, khususnya di bidang ekonomi telah menjadikan Kota Batam sebagai salah satu wilayah andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi, tidak saja bagi Kota Batam, namun juga bagi nasional. Pembangunan yang tumbuh pesat tersebut tidak terlepas dari posisi strategis dan adanya arah serta kebijakan yang tepat, yaitu meletakkan prioritas utama pembangunan pada sektor industri, perdagangan dan jasa, pariwisata, dan alih kapal melalui penyediaan infrastruktur yang berkesinambungan
Fungsi Kota Batam sebagai sebagai pusat pelayanan strategis, tumbuh dan berkembang didukung oleh keberadaan infrastruktur utama dan pendukung yang mampu menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.
Fungsi Utama dan Pendukung yang Diarahkan
Pengembangan kegiatan yang sesuai dengan wilayah Kota Batam yaitu sektor industri, perdagangan, dan  pariwisata. Hal ini berhubungan dengan letak fisik Kota Batam yang berada di daerah perdagangan internasional. Oleh karena itu, arahan kegiatan-kegiatan yang dikembangkan yaitu sesuai dengan arah kecenderungan pengembangannya.
Dalam bidang industri, industri yang dikembangkan di Kota Batam terbagi menjadi dua, yaitu industri berat dan industri ringan. Industri berat didominasi oleh industri galangan kapal, industri fabrikasi, industri baja, industri logam dan lainnya. Sedangkan industri ringan meliputi industri manufacturing, industri elektronika, industri garment, industri plastik dan lainnya. Contoh industri berat yang dikembangkan di Kota Batam yaitu Kabil Industrial Park, Seafront Industrial City, dan Sekupang Makmur Abadi. Sedangkan industri kecil antara lain; Batamindo Invesment Cakrawala, Batu Ampar Industrial Park, Batu Merah Industrial Complex, Bintang Industrial Park I, Bintang Industrial Park II, Cammo Industrial Park, Citra Buana Industrial I, Citra Buana Centre Park II, Citra Buana Centre Park III, dan sebagainya.
Sementara dalam bidang pariwisata, pemerintah dan pengembang Kota Batam membangun berbagai fasilitas yang menunjang berkembangnya sektor pariwisata yang ada di Kota Batam. Pariwisata unggulan yang dikembangkan di Kota Batam ada tiga jenis, yaitu tempat penginapan unggulan, wisata belanja, serta wisata bahari, alam dan jelajah. Contoh penginapan unggulan yang ada di Kota Batam yaitu Harris Hotel, Mercure Hotel, Amaris Hotel,  Nagoya Hill Hotel, Novotel Hotel, Pacific Palace Hotel, dan lain-lain. Kemudian wisata belanja antara lain Mega Mall Batam Centre, Batam City Square (BCS) Mall, Nagoya Hill Shopping Mall, Lucky Plaza (Pusat penjualan HP), My Mart (Pusat penjualan Komputer), DC Mall, Kepri Mall, dan sebagainya. Sementara tempat wisata bahari, alam dan jelajah antara lain; Mega Wisata Ocarina, Pantai Nongsa, Pantai Melur (di Pulau Galang melalui Jl. Trans Barelang), Golden Prawn Bengkong, Pantai Sekilak, Marina City, dan lain-lain.
Dalam bidang perdagangan, Batam yang berdekatan dan bahkan bertetangga dengan negara lain melakukan aktivitas perdagangan melalui kegiatan ekspor. Berdasarkan data BPS, sebagian besar kegiatan ekspor di Kota Batam pada tahun 2015  dilakukan melalui pelabuhan Batu Ampar yaitu dengan nilai  USD 3.278.222.927 diikuti pelabuhan Sekupang sebesar USD 2.342.210.560, dengan yang terbesar nilainya yaitu negara Singapura, Australia, dan Spanyol.
Pengembangan kegiatan yang ada di Kota Batam tersebut didasari oleh pengembangan struktur ruang yang ada. Untuk mewujudkan tumbuh berkembangnya berbagai kegiatan industri, perdagangan jasa dan pariwisata yang ada, dilakukan pemerataan pembangunan melalui penyebaran pusat dan sub pusat pelayanan kota dengan pola multiple nucley, sehingga seluruh bagian Kota Batam dapat terlayani; serta menciptakan interaksi yang kuat antara pusat dan sub pusat pelayanan kota melalui pengaturan sistim jaringan transportasi. Untuk menunjang peningkatan kegiatan industri dan pariwisata tersebut, pemerintah Kota Batam melakukan pembangunan berbagai infrastuktur mulai dari pengembangan bandara, pelabuhan, sampai pembangunan jalan tol dan flyover.
Rona Kondisi Eksisting yang ada : gambaran singkat demografi, ekonomi, sosial budaya, sarana-prasarana, dan aspek lain yang relevan dan urgen untuk ditampilkan
a.      Demografi
Program kependudukan di Kota Batam meliputi pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi dan anak, perpanjangan usia harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang terus ditingkatkan.
Sejak Pulau Batam dikembangkan oleh pemerintah menjadi daerah industri, perdagangan, alih kapal, dan pariwisata, serta dengan terbentuknya Kotamadya Batam pada tanggal 24 Desember 1983, laju pertumbuhan peduduk terus mengalami peningkatan dimana dari hasil sensus penduduk rata-rata per tahun selama periode 2000-2010 laju pertumbuhan penduduk Batam  rata-rata sebesar 8,1 %.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Kota Batam yaitu sebesar 944.285 jiwa yang terdiri atas 484.867 laki-laki dan 459.418 jiwa perempuan dengan sex ratio 105,54. Jumlah penduduk tersebut tersebar di dua belas kecamatan dan 64 kelurahan. Namun, penyebaran penduduk tidak merata, sehingga mengakibatkan kepadatan penduduk yang bervariasi.
b.      Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Batam lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini menjadikan Kota Batam sebagai andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Kota Batam dikembangkan oleh pemerintah menjadi daerah industri, perdagangan, dan pariwisata. Letaknya yang strategis di jalur lintasan kapal terpadat di dunia, menjadikan Kota Batam sebagai daerah industri terkemuka di tanah air. Ini dibuktikan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan bertambahnya investasi yang masuk ke Batam. Dengan iklim investasi yang kondusif, maka tidak disangkal lagi apabila Batam menjadi salah satu tujuan investasi yang telah berhasil menarik ratusan perusahaan (industri) asing maupun domestik.
c.       Sosial Budaya
Kota Batam letaknya sangat strategis yaitu pada jalur pelayaran international dengan jarak kurang lebih 12,5 mil (20 km) dari Singapura.  Berdasarkan letak kota yang strategis ini, maka pemerintah mengembangkan Kota Batam ini sebagai Pusat Pertumbuhan  Ekonomi. Dari segi sosial budaya, masyarakat Kota Batam mudah membaur dengan berbagai macam kebudayaan (heterogen) dikarenakan Kota Batam juga dikenal dengan industrinya sehingga banyak pendatang. Disamping masyarakat Kota Batam yang dapat mengenal budaya asing, para pendatang juga dapat mempelajari buadaya yang berkembang di Kota Batam, yaitu budaya Melayu.  
d.      Sarana Prasarana
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam rangka mencerdaskan bangsa, oleh sebab itu berhasil atau tidaknya pembangunan suatu bangsa banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduknya. Demikian pula dengan pembangunan yang ada di Kota Batam. Untuk meningkatkan pendidikan yang ada, diperlukan sarana pendukung pendidikan yang dapat mendorong tingkat kemajuan pendidikan tersebut, salah satunya yaitu tersedianya sekolah. Berdasarkan data dari BPS, jumlah sarana pendidikan di Kota Batam sudah mencukupi kebutuhan masyarakatnya.
Gambar 2. Jumlah sekolah di Kota Batam 
Sumber: Kota Batam Dalam Angka, 2016
Selain pendidikan, pembangunan di bidang kesehatan juga diperlukan supaya  semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Tingkat kesehatan di Kota Batam dapat dilihat dari ketersediaan sarana kesehatan yang tersedia.
Gambar 3. Sarana Kesehatan di Kota Batam


Sumber: Kota Batam Dalam Angka, 2016
Gambaran Potensi dan Permasalahan Wilayah
Status kawasan perdagangan bebas (FTZ) yang dimiliki oleh Kota Batam, ditambah dengan lokasi kota yang dekat dengan Singapura dan Malaysia menjadikan kota Batam sebagai daerah yang strategis bagi para investor. Hal ini mendorong tingginya pertumbuhan industri, perdagangan, dan pariwisata yang ada di Kota Batam, dimana berdampak pada pembangunan infrastruktur di Kota Batam seperti transportasi darat dan laut yang akan mengintegrasikan semua pusat kegiatan yang ada di Kota Batam.
Posisinya yang sangat dekat dengan negara industri baru Singapura, membuat kota ini sangat berpotensi untuk menampung luapan ekonomi dari negara yang sudah tergolong sangat maju tersebut. Apalagi ditunjang oleh kondisi Kota Batam yang memiliki lahan yang cukup luas dan kemudahan investasi yang diberikan. Kondisi demikian memicu negara Singapura untuk merelokasikan aktivitas industrinya ke kota Batam.
Selain itu, Kota Batam memiliki anugerah alam yang dikelilingi oleh lautan dan pengunungan yang indah. Hal ini menambah nilai tambah Kota Batam sebagai tujuan wisata alam antara lain pantai-pantai yang indah, surga golf dari berbagai penjuru dunia dan kuliner makanan lautnya yang sangat khas.
Selain lokasi strategisnya yang mengakibatkan Kota Batam memiliki banyak potensi, Kota Batam juga memiliki berbagai permasalahan. Berdasarkan raperda RTRW Kota Batam 2011-2031, penggunaan lahan untuk kawasan budidaya sangat mendominasi penggunaan lahan di Kota Batam, terutama untuk sektor industri dan permukiman. Hal ini mengakibatkan Kota Batam semakin padat, dimana tentunya akan merusak lingkungan alam sekitar. Luas kawasan lindung seperti hutan bakau dan sempadan pantai semakin kecil bila dibandingkan dengan luas kawasan budidaya. Berdasarkan RTRW Kota Batam 2011-2031 dan RPJMD Kota Batam 2011-2016, dijelaskan bahwa luas total kawasan lindung lebih sedikit yaitu 35.195, 28 Ha dibandingkan luas total kawasan budidaya yaitu sebesar 73.069, 72 Ha. Adanya perluasan kawasan budidaya mengakibatkan rusaknya kawasan hijau, terjadinya perambahan dan pembakaran hutan, serta kerusakan lingkungan akibat penambangan illegal.
Selain itu, ada beberapa industri besar di Kota Batam yang berada di kawasan pesisir, contohnya di Sekupang dan Batu Ampar. Hal ini menyebabkan kerusakan pada wilayah pesisir dan pantai, seperti rusaknya kawasan tangkapan air yang berada di dekat industri tersebut, akibat limbah yang dihasilkannya.
Potensi yang Dapat Dikembangkan di Wilayah Tersebut
Tumbuh berkembangnya industri di Kota Batam yang bukan hanya berasal dari investor dalam negeri saja namun juga luar negeri, membutuhkan infrastruktur penunjang untuk memperlancar kegiatan industri tersebut. Begitu pula aktivitas perdagangan dan pariwisata. Adanya aktivitas-aktivitas utama ini menyebabkan diperlukan adanya sarana prasarana pendukung yang memadai di Kota Batam. Hal ini disebabkan karena kota Batam terdiri dari pulau-pulau yang secara fisik lokasinya tidak saling menyatu. Adanya kondisi demikian, Kota Batam berpotensi untuk dibangun berbagai infrastuktur mulai dari infrastruktur trasportasi, fasilitas umum, untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Kota Batam, pemerataan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan untuk memperkuat stabilitas sosial politik. Pembangunan sarana dan prasarana pelayanan umum ini, terutama transportasi berfungsi untuk meningkatkan kemudahan hubungan antar lokasi, kawasan, dan antar wilayah dengan membangun jalan, meningkatkan fungsi dan peran jalan, kuantitas, kualitas, dan tingkat pelayanan jalan, penyediaan pedestrian, fasilitas terminal, pelabuhan laut, pelabuhan penyeberangan antar pulau, bandar udara, dan penyediaan sarana angkutan umum. Tujuannya yaitu untuk memperlancar arus transportasi barang antar kawasan industri dan pelabuhan / bandara, memisahkan kendaraan berat dan kendaraan yang kecil, sehingga mampu memberikan kepastian bagi keselamatan pengguna jalan yang ada di Kota Batam.
Selain fasilitas transportasi, di Kota Batam juga berpotensi dibangun fasilitas pengelolaan limbah buangan industri untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Pembangunan fasilitas pengolahan limbah industri ini diutamakan di daerah pesisir karena peningkatan industri di wilayah pesisir Kota Batam semakin meningkat. Kemudian, pemerintah juga harus tegas mengawasi dan melindungi kawasan lindung untuk mencegah adanya alih lahan lindung menjadi lahan budidaya.

Dengan demikian, adanya pembangunan infrastruktur yang memadai dan pengawasan penggunaan lahan sesuai dengan fungsinya diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian Kota Batam yang mampu bersaing dengan negara-negara di Asia, bahkan menjadi tujuan utama para investor untuk menanamkan modalnya.

Ayu Annisa Annasihatul Ainaqo_3615100118
Perencanaan Kota_Profil Kota Batam perencanaankota_ayuannisa

1 komentar:


  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus